Cerita ini saya hadirkan karena bentuk rasa sayang saya kepada ibu saya tercinta yang biasanya saya memanggilnya emak, dan cerita ini sangat mengispirasi saya bahwa seberapa besar kasih sayang seorang ibu kepada kita, dan kita juga bisa mengetahui betapa perjuangan seorang ibu itu tanpa pamrih, saat membaca kisah ini saya meneteskan air mata, karena ingat akan emak di kampung halaman,
dan berikut ini ceritanya yang saya ambil dari kaskus.us
Sudahkan anda sekalian memberikan kebahagiaan kepada ibu kalian semua, paling tidak telah berbakti atau menuruti apa kemaunya, semoga kisah tentang seorang ibu ini bisa dijadikan pelajaran betapa besar cinta ibu kepada anaknya, dan jangan kan berbakti, kita kadang malah sering membantah apa yang ibu kita katakan,
dan berikut ini ceritanya yang saya ambil dari kaskus.us
Ketika ibu saya berkunjung, Ia mengajak saya untuk
berbelanja bersamanya karena dia membutuhkan sebuah
gaun yang baru.
Saya sebenarnya tidak suka pergi berbelanja bersama dengan orang lain,
Dan saya bukanlah orang yang sabar,
tetapi walaupun demikian kami berangkat juga ke pusat perbelanjaan tersebut.
Kami mengunjungi setiap toko yang menyediakan gaun wanita,
Dan ibu saya mencoba gaun demi gaun dan mengembalikan semuanya.
Seiring hari yang berlalu, saya mulai lelah Dan ibu saya mulai frustasi.
Akhirnya pada toko terakhir yang kami kunjungi,
Ibu Saya mencoba satu stel gaun biru yang cantik terdiri
Dari tiga helai. Pada blusnya terdapat sejenis tali di
Bagian tepi lehernya, Dan karena ketidaksabaran saya,
Maka untuk kali ini saya ikut masuk Dan berdiri
Bersama ibu saya dalam ruang ganti pakaian,
Saya Melihat bagaimana IA mencoba pakaian tersebut, Dan
Dengan susah mencoba untuk mengikat talinya.
Ternyata tangan-tangannya sudah mulai dilumpuhkan oleh
Penyakit radang sendi Dan sebab itu dia tidak dapat Melakukannya,
seketika ketidaksabaran saya digantikan
Oleh suatu rasa kasihan yang dalam kepadanya.
Saya Berbalik pergi Dan mencoba menyembunyikan air Mata
Yang keluar tanpa saya sadari.
Setelah saya Mendapatkan ketenangan lagi, saya kembali masuk ke
Kamar ganti untuk mengikatkan tali gaun tersebut.
Pakaian ini begitu indah, Dan dia membelinya.
Perjalanan belanja kami telah berakhir,
Tetapi Kejadian tersebut terukir Dan tidak dapat terlupakan Dari ingatan saya.
Sepanjang sisa Hari itu, pikiran Saya tetap saja kembali pada saat berada di dalam
Ruang ganti pakaian tersebut Dan terbayang tangan ibu
Saya yang sedang berusaha mengikat tali blusnya.
Kedua Tangan yang penuh dengan kasih, yang pernah menyuapi Saya, memandikan saya,
memakaikan baju, membelai dan memeluk saya, Dan terlebih dari semuanya,
berdoa untuk Saya, sekarang tangan itu telah menyentuh hati saya
Dengan cara yang paling membekas dalam hati saya.
Kemudian pada sore harinya, saya pergi ke kamar ibu Saya,
mengambil tangannya, menciumnya ... Dan yang
Membuatnya terkejut, memberitahukannya bahwa bagi saya
Kedua tangan tersebut adalah tangan yang paling indah Di dunia ini.
Saya sangat bersyukur bahwa Tuhan telah Membuat saya dapat melihat dengan Mata baru,
Betapa Bernilai Dan berharganya kasih sayang yang penuh
Pengorbanan dari seorang ibu. Saya hanya dapat berdoa
Bahwa suatu Hari kelak tangan saya Dan hati saya akan Memiliki keindahannya tersendiri.
Dunia ini memiliki Banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu Agung,
tetapi tak satu pun yang dapat menandingi
Keindahan tangan Ibu...
Note : Berbahagialah yang masih memiliki Ibu.
Dan Lakukanlah yang Terbaik untuknya..
Sudahkan anda sekalian memberikan kebahagiaan kepada ibu kalian semua, paling tidak telah berbakti atau menuruti apa kemaunya, semoga kisah tentang seorang ibu ini bisa dijadikan pelajaran betapa besar cinta ibu kepada anaknya, dan jangan kan berbakti, kita kadang malah sering membantah apa yang ibu kita katakan,
Posted by: Sugeng Setyawan
Berita Terbaru, Updated at: 10.26