Alasan Bupati Garut Aceng Fikri Nikah 4 Hari heboh mengenai pernikahan singkat bupati garut aceng fikri menjadi bahan pembicaraan nasional maupun internasional dan berikut ini beberapa alasan aceng fikri menceraikan istri mudanya yang baru di nikahi selama 4 hari tersebut,
Aceng menjelaskan setidaknya ada tiga alasan dia menceraikan perempuan berusia 18 tahun itu. “Saya bukan orang yang gampang mengeluarkan kata cerai,” ujarnya. “Saya sadar terlahir dari seorang perempuan.”
Aceng kemudian mengungkapkan alasan perceraiannya dengan Fany Octora. Pertama, kata dia, sudah tidak ada lagi kecocokan dalam hal yang sangat prinsipil. “Kami sudah tidak sejalan dan sulit mendapatkan titik temunya,” kata dia.
Aceng mencontohkan, sikap Fany berubah setelah ia menikahinya. “Sebelum menikah ia sangat perhatian,” ujarnya. Perhatian itu misalnya dengan menanyakan apakah Aceng sudah salat atau sudah makan. “Tapi setelah menikah tidak lagi (mengingatkan),” ujarnya.
Alasan kedua bupati garut aceng fikri, ia merasa dibohongi. Sebelum menikah dengan Fany, Aceng mengaku memang meminta dicarikan pendamping hidup. “Yang saya tahu, dia itu santriwati, akidahnya bagus. Jadi saya pikir ini orang baik, makanya saya mau,” ujarnya.
Namun, yang didapati Aceng justru kebalikannya. Setelah menikah, Aceng mengatakan ternyata Fany tidak mondok (menginap di pondok pesantren), melainkan hanya sekolah di pesantren atau sama seperti bolak-balik dari rumah ke sekolah. “Saya ditipu,” kata dia. Sebelumnya, Fany disebutkan menimba ilmu di Pondok Pesantren Babussalam, Desa Panembong, Kecamatan Bayongbong, Garut.
Alasan ketiga perninakah kilat 4 hari terbsebut, menurut Aceng, adalah penyebab yang tak perlu diketahui publik. Saat ditanya apakah ini soal Fany yang diduga sudah tidak perawan ketika menikah, Aceng menolak menjawab. “Tak perlu saya sebutkan,” kata dia.
Setidaknya kontrovesi mengenai pernihakan kilat 4 hari butapi garut aceng fikri ini menjadi berita heboh nasional dan internasional karena menjadi sangat booming
Aceng menjelaskan setidaknya ada tiga alasan dia menceraikan perempuan berusia 18 tahun itu. “Saya bukan orang yang gampang mengeluarkan kata cerai,” ujarnya. “Saya sadar terlahir dari seorang perempuan.”
Aceng kemudian mengungkapkan alasan perceraiannya dengan Fany Octora. Pertama, kata dia, sudah tidak ada lagi kecocokan dalam hal yang sangat prinsipil. “Kami sudah tidak sejalan dan sulit mendapatkan titik temunya,” kata dia.
Alasan kedua bupati garut aceng fikri, ia merasa dibohongi. Sebelum menikah dengan Fany, Aceng mengaku memang meminta dicarikan pendamping hidup. “Yang saya tahu, dia itu santriwati, akidahnya bagus. Jadi saya pikir ini orang baik, makanya saya mau,” ujarnya.
Namun, yang didapati Aceng justru kebalikannya. Setelah menikah, Aceng mengatakan ternyata Fany tidak mondok (menginap di pondok pesantren), melainkan hanya sekolah di pesantren atau sama seperti bolak-balik dari rumah ke sekolah. “Saya ditipu,” kata dia. Sebelumnya, Fany disebutkan menimba ilmu di Pondok Pesantren Babussalam, Desa Panembong, Kecamatan Bayongbong, Garut.
Alasan ketiga perninakah kilat 4 hari terbsebut, menurut Aceng, adalah penyebab yang tak perlu diketahui publik. Saat ditanya apakah ini soal Fany yang diduga sudah tidak perawan ketika menikah, Aceng menolak menjawab. “Tak perlu saya sebutkan,” kata dia.
Setidaknya kontrovesi mengenai pernihakan kilat 4 hari butapi garut aceng fikri ini menjadi berita heboh nasional dan internasional karena menjadi sangat booming
Posted by: Sugeng Setyawan
Berita Terbaru, Updated at: 09.38
